top of page

Barongsai Festival at One Parc Puri

  • Writer: Medi
    Medi
  • Feb 19, 2019
  • 3 min read

Updated: Feb 21, 2019


ree

Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek di mulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa tanggal ke-15. Malam tahun baru Cina juga di sebut Festival Musim Semi dan Tahun Baru Imlek karena datang pada musim semi dan di beri tanggal berdasarkan kalender lunar cina. Tanggal dari perspektif barat tetapi datang pada bulan Januari atau Februari.


One Parc Puri mengadakan Barongsai Festival Yang di selenggarakan 16-17 Februari 2019 bersama Vihara Padumuttara, Dragon Star Kids, Daya Bersama Indonesia papar Bapak Irwan selaku Head of Sales and Marketing.


Setiap tahun baru imlek di tetapkan sebagai tahun salah satu dari 12 hewan zodiak tiongkok yang di anggap sebagai ciri hewan tahun itu dan semua yang lahir di dalamnya.


Tradisi yang terlibat sudah mendarah daging dalam budaya Cina. Bagi banyak orang ini merupakan hari besar keagamaan penuh doa persembahan dan pengabdian lainnya.


Dekorasi memainkan peran sebagai bagian dari menyambut dan merayakan tahun baru imlek. Rumah di rapihkan dengan vas bunga sakura yang cantik, pohon cemara dan tulisab tangan yang bahagia. Ini adalah waktu yang dipenuhi dengan banyak kegembiraan.


Lentera adalah salah satu simbol paling menonjol dari tahun baru cina. Lentera adalah untuk menciptakan lingkungan yang ceria saat bulan purnama muncul di langit yang cerah.


Orang Cina percaya bahwa tidak akan ada buah tanpa bunga, karenanya sangat penting untuk memiliki bunga dan tanaman sebagai dekorasi selama tahun baru imlek. Tumbuhan menandakan pertumbuhan dan bunga melambangkan kekayaan . Bunga Sakura menandakan keandalan dan ketekunan sementara.


Barongsai adalah tarian tradisional Cina dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa. Barangsai memiliki sejarah ribuab tahub catatan pertama tentang tarian ini bisa di telusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke 3 sebelum masehi.


Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni singa utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat dan singa selatan yang bersisik dan bertanduk. Penampilan singa utara lebih mirip singa karena berbulu tebal bukan bersisik. Singa utara biasa disebut Peking Sai . Peking Sai di mainkan dengan akrobatik dan atraktif seperti berjalan diatas bola, menggendong, berputar dan gerakan -gerakan akrobatis lainnya. Tidak jarang juga di mainkan dengan anak singa atau seorang pendekar yang memegang benda berbentuk bola yang memimpin para singa. Biasanya sang pendekar melakukan beberapa gerakan beladiri wushu. Konon, pada jaman dahulu atraksi di gunakan untuk keluarga kerajaan di istana.



ree

Singa selatan atau di sebut Barongsai. Singa selatan lebih ekspresif di banding singa utara. Kerangka kepala singa selatan di buat dari bambu, lalu di tempeli bulu dan di hias. Bulu yang memiliki kualitas tinggi untuk pembuatan Barongsai adalah yang murah, biasanya di gunakan bulu sintesis. Pada zaman moderen kerangka barongsai mulai di buat dengan alumunium atau rotan.


Barongsai Futsan dimainkan dengan kuda-kuda dan gerakan yang lebih memerlukan tenaga. Barongsai Futsan biasanya dimainkan didalam kategori Barongsai Tradisional. Kuda-kuda dan gerakan barongsai hoksan lebih santai daripada Barongsai futsan. Barongsai futsan biasanya digunakan di sekolah-sekolah kungfu, dan hanya murid terbaik yang dapat menarikannya.


Barongsai hoksan biasanya dikenal karena ekspresif, langkah kaki yang unik, penampilan yang impresif, dan musik yang bertenaga. Diperkirakan, pendiri Barongsai Hoksan adalah Feng Gengzhang pada abad ke 20. Feng lahir di desa di kota He Shan, dan dia diajarkan beladiri China dan Barongsai dari ayahnya. Kemudian, ia mempelajari bela diri dan Barongsai dari Fo Shan sebelum pulang ke desanya dan membuat sasananya sendiri. Dia menciptakan gaya berbarongsainya yang unik, dan menciptakan teknik baru memaikan Barongsai dengan mempelajari mimik dan gerak kucing, seperti "menangkap tikus, bermain, menangkap burung, dan berguling". Dan, terciptalah kepala barongsai bergaya Hok San, ia merendahkan dahi Barongsai, melengkungi tanduknya, dan membuat mulutnya menjadi seperti paruh bebek. Badannya juga menjadi terlihat lebih bertenaga dan berwarna lebih mencolok. bersama dengan langkah kaki yang lebih unik dan tangkas, Feng menciptakan gaya musik baru dalam bermain Barongsai yang disebut "Seven Star Drum". Sekitar tahun 1945, pemain Barongsai hoksan diundang untuk tampil di berbagai tempat di China dan bagian Asia Tenggara. Di Singapura, Barongsai hoksan menjadi terkenal dan mendapatkan julukan "Raja dari Raja Barongsai" dan memiliki tulisan "Raja" (王) di dahi Barongsai Hoksan. Perbaikan lebih lanjut, asosiasi Barongsai hoksan di Singapura membuat Barongsai hoksan menjadi lebih mirip seperti seekor kucing dengan memendekkan ekornya, dan membuat ketukan drum yang baru untuk tarian singa ini.





ree



 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page